Zat besi adalah salah satu mineral penting yang memiliki berbagai peranan utama di dalam metabolisme tubuh. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah, yang bertugas mengikat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi dalam tubuh bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Penderita kondisi ini akan mengalami gejala-gejala seperti letih, sesak napas, pusing atau sakit kepala, serta denyut jantung meningkat, akibat berkurangnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh.
Zat besi bisa didapat dari makanan untuk memenuhi kebutuhan harian. Sumber zat besi pada makanan antara lain:
- Kacang-kacangan
- Daging merah tanpa lemak
- Hati ayam dan sapi
- Kacang dan susu kedelai
- Tahu
- Tempe
- Beras merah
- Sayuran dengan daun hijau gelap, misalnya
Namun, jika asupan zat besi dari makanan tidak cukup, maka diperlukan suplemen penambah zat besi.
Dosis umum untuk mengobati defisiensi zat besi adalah 130-195 mg per hari. Sedangkan dosis untuk mencegah defisiensi zat besi umumnya adalah 65 mg per hari.
Dosis suplemen zat besi disesuaikan dengan tingkat keparahan defisiensi zat besi dan kondisi kesehatan. Dosis bisa disesuaikan lagi setelah jangka waktu pemakaian tertentu dan pemeriksaan kadar zat besi di dalam tubuh dilakukan.
Pada anak-anak, dosis juga akan disesuaikan dengan barat badan mereka.
Pembahasannya, dalam Hallo Puskesmas bersama Shofia Dina Salsabila, Amd. Keb. dan Adhiana Aysya, SKM dari Puskesmas Kagok, Semarang, Jawa Tengah, degan tema "Anemia dan Tablet Fe".