Kamis, 11 Juli 2019 00:52

Fit Radio Talk bersama dr Dimas Tri Anantyo FK Undip Semarang dengan tema Pencegahan dan Pengobatan Demam Tifoid

Kesehatan

Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Tifus dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhii.

Pada kasus yang jarang terjadi, penularan tifus dapat terjadi karena terpapar urine yang sudah terinfeksi bakteri Salmonella typhii. Hampir 100.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit tifus tiap tahunnya. Oleh sebab itu, penyakit tifus dinyatakan sebagai penyakit endemik dan masalah kesehatan serius di dalam negeri.

Sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses air bersih, diyakini merupakan penyebab utama berkembangnya penyakit tifus. Selain itu, anak-anak lebih sering terserang tifus karena belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh.

Jika tidak segera ditangani dengan baik, diperkirakan tiap satu dari lima orang akan meninggal karena tifus. Selain itu, tifus juga berisiko menimbulkan komplikasi.

Penanganan penyakit tifus adalah melalui pemberian obat antibiotik. Pengobatan bisa dilakukan di rumah atau perlu dilakukan di rumah sakit, akan bergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Di Indonesia, vaksin tifoid yang diberikan untuk mencegah tifus termasuk imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, namun belum termasuk ke dalam kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak-anak berusia lebih dari 2 tahun, dan diulang tiap tiga tahun.

Seperti vaksin-vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak menjamin perlindungan 100 persen terhadap infeksi tifus. Anak yang sudah diimunisasi tifoid pun tetap dapat terinfeksi, namun tingkat infeksinya tidak seberat pada pasien yang belum mendapat vaksin tifoid.

Vaksinasi juga sangat dianjurkan bagi orang yang ingin bekerja atau bepergian ke daerah yang banyak kasus penyebaran tifus. Tindakan pencegahan lain yang perlu dilakukan adalah memerhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, misalnya dengan menghindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 459 Views

Update
No Update Available
Related News
Selain artemisinin, masih banyak hadiah Tiongkok untuk dunia
Peng Liyuan berpidato di depan konferensi virtual Hari Tuberkulosis Sedunia 2022
Sambangi warganya, Polres Kepulauan Seribu bagikan masker gratis
×