Minggu, 23 Juni 2019 16:02

Hok Tek Bio, kelenteng di Ciampea Bogor yang dibangun pada abad ke-19

Kebudayaan

Bagi Anda yang sempat berkunjung ke Kota Bogor dan ingin melihat warisan kebudayaan lama. Kelenteng Hok Tek Bio yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor bisa menjadi pilihan tempat yang bisa anda kunjungi.

Kelenteng ini berdekatan dengan kawasan pasar tradisional, namun untuk datang menuju lokasi perlu sedikit bersabar karena kondisi lalu lintas pada hari libur biasanya macet. Sebagian warga Tionghoa percaya bahwa dengan adanya kelenteng didekat pasar akan membuat kemakmuran dan kebaikan bagi para warga setempat yang kesehariannya mencari rezeki dengan berdagang dan bertani.

Nama Dewa tuan rumah kelenteng Hok Tek Bio Kongcho Hok Tek Tjeng Sien atau dewa bumi. Kelenteng Hok Tek Bio memang tidak terlalu besar tepatnya di Jalan Pasar Ciampea, Desa Benteng, Kecamatan. Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bangunan Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea berada di bagian tengah, sedangkan di sebelah kiri adalah gedung Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MAKIN). Bagian altar utama berada di depan pintu masuk. Klenteng Hok Tek Bio Ciampea ini, yang artinya adalah rumah ibadah yang memberi rejeki dan kebajikan, memiliki tiga altar sembahyang.

Terdapat tiga altar yang menjadi persembahan bagi umat yang datang untuk sembahyang ke kelenteng ini. Pertama altar dewa Hok Tek Tjen Sien yang dipercayai oleh umat jika melakukan sembahyang kepada dewa Hok Tek Tjen Sien akan memberikan berbagai kemakmuran dan melindungi para umat dari kesukatan para umat biasanya datang untuk berdoa dan memohon kepada Dewa Hok Tek Tjen Sien meminta keberkahan dan kemakmuran.

Altar yang kedua adalah altar bagi umat Budha yang terdapat patung Budha dan Dewi Kwan Im atau Kwan She Im Phosat. Dan altar yang ketiga terdapat altar persembahan kepada Eyang Raden Suryakencana yang berada di bagian belakang Klenteng Hok Tek Bio Ciampea.

Eyang Raden Suryakancana adalah karuhun orang Sunda yang diyakini masyarakat Sunda bersemayam di Gunung Gede. Adanya altar sembahyang untuk Eyang Raden Suryakancana di Klenteng Hok Tek Bio Ciampea menunjukkan bahwa etnis Cina di jaman dulu sangat menghormati kepercayaan penduduk setempat.

Warga yang datang ke kelenteng ini untuk sembahyang dan memanjatkan doa bukan hanya warga kawasan Bogor saja tetapi juga dari kota-kota besar dari luar kota Bogor

Menurut catatan sejarah, kelenteng Hok Tek Bio Ciampea dibangun pada abad ke-19 oleh leluhur marga Thung, yaitu Thung Tiang Mie (1793 – 1856) atau Tubagus Abdullah bin Moestopa itu bisa terlihat dari fotonya yang masih dipajang di dinding kelenteng ini. Menurut perkembangan terakhir, kondisi kelenteng ini telah direnovasi pada 11 Juni 2005. Selamat berkunjung !.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 620 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping instruksikan agar Hunan laksanakan “dua integrasi”
Kegiatan Pertukaran Pemuda Tiongkok - AS digelar di Beijing
Film Trailer Gala Imlek CMG ditayangkan di Festival Tinju Thai Internasional Tahun 2024
×