Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati yang berada di Jl. Kol. Sunandar No.54 digeruduk pengunjuk rasa. Peristiwa ini dipicu ketidakpuasan warga terkait hasil penghitungan suara. Pengunjuk rasa mengamuk, dan nyaris membakar kantor KPU. Mereka menuding, KPU selaku penyelanggara Pemilu bersikap tidak adil.
Massa kian beringas, mereka melempari dan merusak fasilitas umum yang berada di sekitar kantor KPU, sehingga membuat situasi Pati semakin mencekam.
Untung saja anggota Polres Pati bersama Kodim Pati dengan sigap mengatasi situasi tersebut dan berhasil meredam amuk massa, sehingga situasi Pati kembali kondusif.
Peristiwa tersebut hanyalah sebuah skenario gambaran sistem pengamanan kota (sispam kota) dalam pengamanan Pemilu 2019 di Kabupaten Pati yang digelar personel Polres Pati di halaman Stadion Koyokusumo Pati, Jum'at (22/3).
Simulasi sispam kota tersebut dihadiri oleh Kapolres Pati, AKBP Jon Wesly, Dandim 0718/Pati, Letkol Arm Arief Darmawan, Bupati dan Wakil Bupati Pati, serta sejumlah tamu undangan.
Usai pelaksanaan latihan sispamkota, Kapolres Pati menjelaskan bahwa simulasi sispamkota dilakukan agar penyelenggaraan semua tahapan Pemilu 2019 di Kabupaten Pati berjalan lancar, aman, dan kondusif.
“Simulasi Sispamkota ini dilakukan untuk memberikan gambaran ancaman pada tahapan Pemilu serta cara Polri menangani masalah yang mungkin timbul," kata AKBP Jon Wesly.
Aparat TNI-Polri dan segenap elemen masyarakat akan senantiasa mengawal jalannya Pemilu 2019, mulai dari penetapan paslon, masa kampanye paslon, masa tenang, hingga pengumutan dan penghitungan suara.
Simulasi Sispamkota ini, melibatkan seluruh personel gabungan, diantaranya TNI Kodim Pati, Satuan PHH Brimob Pati, Sat Sabhara Polres Pati, Satlantas Polres Pati, Satpol PP, Linmas, dan masyarakat.
“Latihan simulasi kali hanya peragaan, yang kita lakukan nanti adalah realitanya pada saat penanganan di lapangan. Semoga Kabupaten Pati tetap aman dan kondusif menjelang, saat, maupun pasca pelaksanaan Pemilihan Umum," pungkasnya. (Wn)
