Rabu, 13 Maret 2019 16:54

Institut Al-Quran Islam Xinjiang berupaya menatar tenaga ahli agama Islam

Luar Negeri

Pada suatu hari Februari lalu, di Urumqi tetap dingin, seluruh kota diselimuti salju yang sudah turun beberapa hari. Pada hari itulah, wartawan China Media Group CMG mengunjungi kampus Institut Al-Quran Islam Xinjiang yang terletak di jalan Yan’an, kota ini.

Kepala institut ini Cheikh Abdu Ragib Tomornyaz memperkenalkan bahwa guru dan pelajar institut ini sholat di balai mesjid setiap hari. Kepala institut ini memperkenalkan sejarah perkembangan institut ini. Dikatakannya, institut ini mulai dibangun pada tahun 1982, dirampung pada tahun 1987, luasnya sekitar 1,7 hektar, dan luasnya bangunan 10 ribu meter persegi. Pelajarnya 160 orang. Dan institut baru yang dirampung pada September tahun 2017 seluasnya sekitar 10 hektar, luasnya bangunannya 50 ribu meter persegit, pelajarnya 1.100 orang.

Institut ini adalah institut Islama yang terbesar didirikan pada tingkat propinsi oleh pemerintah Tiongkok, menatar banyak tenaga ahli demi perkembangan dan penyebarluasan agama Islam di Tiongkok.

Menurut Cheikh Abdu Ragib Tomornyaz, institut ini mendirikan sistem pendidikan dengan gelar yang terdiri dari SMA, sarjana muda, dan sarjana, pelajarnya adalah lulusan SMA dan personel agama Islam yang sudah bekerja. Mata pelajarannya melingkupi ilmu pengetahuan agama Islam, bahasa Mandarin, budaya dan sejarah serta hukum Tiongkok.

Pelajar Nurahmat Yusayin mengatakan, sangat berarti bisa kombinasikan isi mengenai perdamaian, toleransi dalam Al-Quran dengan keadaan Tiongkok dan budaya Tiongkok, dengan ilmu pengetahuan dan kenyataan Tiongkok sekarang, dapat menggunakan isi yang positif dalam agama di bidang perkembangan negara dan keharmonisan sosial.

Di institut ini, terdapat wisma yang modern bagi para pelajar dengan dilengkapi ruangan pencuci pakaian, ruangan santai, mesin pencuci, televisi, jaringan internet. Kantin institut ini disediakan masakan khas Xinjiang dengan lauk pauk daging sapi dan kambing serta sayur mayur.

Pemerintah lokal memberi kompensasi sekitar US $ 90 kepada pelajar, dan membebaskan biaya tempat tinggal kepada pelajar dari Qeshqer, Hetian dan daerah-daerah yang relatif terbelakang. Sementara itu, 90 persen pelajar mempunyai kesempatan untuk memperoleh beasiswa, kompensasi dari pemerintah. Semua ini agar pelajar Muslim asal keluarga yang tidak mampu dapat dijamin kehidupannya di kampus.

Nurahmat yang akan lulus penuh keyakinan, dia memberitahui rencananya dalam bahasa Arab. Dikatakannya, tahun ini dia memperoleh beasiswa dengan beberapa ribu Yuan. Setelah lulus, dia ingin balik ke kampung dan bekerja di mesjid atau institut Islam setempat, mengabdikan diri demi urusan agama negara dan daerah.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 236 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×