Tiga warga dari Kelurahan Karangrejo, Gajahmungkur Kota Semarang positif demam berdarah, puluhan rumah khususnya di RW II diasapi guna mengantisipasi bertambahnya jumlah warga yang terkena demam berdarah. Fogging langsung dipantau oleh Camat Gajahmungkur, Bambang Pramusinto.
"Kegiatan Fogging merupakan langkah terakhir karena kejadian luarbiasa (KLB) untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab demam berdarah. Walaupun begitu, kegiatan fogging berdasarkan SOP," terangnya saat ditemui Fit Radio di Kelurahan Karangrejo, Sabtu (19/1).
Sebelumnya, fogging juga dilakukan di Kelurahan Gajahmungkur. Menurutnya, kedua daerah tersebut merupakan daerah dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang rendah, kurang dari 95 persen.
"ABJ di Gajahmungkur baru mencapai 82 persen dan di Karangrejo 78 persen, masih belum dikategorikan aman," ungkap Bambang.
Dirinya berharap tidak ada fogging di kelurahan lain, sebab kegiatan tersebut merupakan langkah terakhir. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk melakukan Progam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah dan lingkungan sekitar.
"Saya dan lurah di sini langsung terjun untuk pantau fogging agar masyarakat lebih giat lagi melakukan PSN dan sadar pula pentingnya, sebagai pencegah persebaran demam berdarah," tutupnya.