Selasa, 04 Desember 2018 15:48

Tiga Bulan Kemudian Sama Kunci Bagi Tiongkok dan AS

Luar Negeri

Pada tanggal 1 Desember lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Argentina. Menurut informasi yang diungkapkan seusai pertemuan, kedua pihak memutuskan penghentian tindakan pembatasan perdagangan termasuk penambahan pajak bea cukai. Kedua pihak akan mempercepat konsultasi dengan waktu 90 hari agar mencapai persetujuan untuk mencabut penambahan pajak bea cukai satu sama lain sejak tahun ini. Kalau tujuan ini tidak dicapai, AS mungkin terus meningkatkan perang dagang.

Bagaimana memperlakukan hasil pertemuan ini? Pertama, tentu saja Kepala Negara kedua negara menginjak remnya terhadap pergesekan ekonomi dan perdagangan yang terus memancing supaya perang dagang antara Tiongkok dan AS memasuki keadaan Gencatan Api, menyediakan arahan demi penyelesaian masalah melalui konsultasi kedua pihak, jadi arti positifnya tidak perlu dicurigai. Sementara itu, juga dimaksudkan, dalam tiga bulan kemudian, tim ekonomi dan perdagangan kedua negara akan menjalankan konsultasi putaran baru yang beradu, prosesnya pasti kompleks dan sulit.

Mengapa Tiongkok dan AS dapat hentikan perang dagang? Terutama dikarenakan perang dagang yang berlangsung 8 lebih bulan agar kedua pihak membayar ganti ruginya. Fakta delapan bulan lebih ini menyatakan, perang dagang tidak mempunyai pemenang, tinggalkanlah kegagalan bagi kedua negara. Data statistik menunjukkan, defisit perdagangan AS pada Oktober lalu tercatat 77,2 miliar dolar AS, memecahkan rekor. General Motors pada akhir November lalu mengumumkan keputusan untuk menutup 7 pabrik termasuk 4 pabarik di AS tapi tidak termasuk pabarik di Tiongkok, hal ini memberi tekanan dan kekecewaan kepada pemerintah AS. Sementara itu, investasi langsung asing pada triwulan kedua di AS bahkan menurun samapai minus 8,2 miliar dolar AS. Ternyata, perang dagang belum bisa membantu agar AS mewujudkan targetnya antara lain memperkecil kesenjangan defisik perdagangan, merebut kembali lowongan kerja dan dana, malah lebih lanjut mempersengit resiko ekonomi AS.

Kini, kepala negara kedua negara menekan tombol penghentian sementara untuk pergesekan ekonomi dan perdagangan, adalah pilihan yang cerdas bagi kedua pihak. Selanjutnya, kalau tim ekonomi dan perdagangan kedua negara dapat melaksanakan kesepahaman kepala negara kedua negara, tak dicurigai adalah kabar baik bagi Tiongkok dan AS. Kalau tidak, Tiongkok dan AS akan menjalankan kembali perang dagang putaran baru, memberi ketidaktentuan yang lebih besar kepada kedua negara dan dunia. Oleh karena itulah, tiga bulan kemudian sama kuncinya bagi Tiongkok dan AS.

Dalam tiga bulan kelak hari, Tiongkok akan bertolak dari pemeliharaan kepentingan kedua negara dan tata tertib dunia, dengan tulus hati mengadakan konsultasi dengan AS. Selama 8 lebih bulan yang berperang dagang dengan AS, Tiongkok menyadari yang penting lakukan baik persoalan sendiri.Tiongkok sedang merayakan ulang tahun ke-40 terlaksanakannya keterbukaan dan reformasi, ini adalah perayaan terhadap masa lalu, juga adalah titik tolak yang baru. Dalam proses ini, asalnya Tiongkok dan AS mengadakan konsultasi dengan tulus hati, menyelesaikan perselisihan sebaiknya, diyakini akan menyelesaikan perhatian masing-masing dan mewujudkan kemenangan bersama.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 304 Views

Update
No Update Available
Related News
Xi Jinping memimpin simposium mengenai pendorongan pembangunan Tiongkok barat di era baru
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Tiongkok
Xi Jinping inspeksi Taman Pusat Logistik Internasional Chongqing
×