Kamis, 15 November 2018 17:52

Tiongkok dan ASEAN bersama menuju tahun 2030

Media

Pertemuan pemimpin Tiongkok dan ASEAN ke-21 (10+1) kemarin (14/11) diadakan di Singapura. Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang bersama dengan para pemimpin berbagai negara ASEAN membahas dan menerima dokumen “Prospek 2030 Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN”.

Tiongkok telah menjadi mitra dialog pertama yang merancang prospek dengan ASEAN untuk perkembangan hubungan kedua pihak dalam jangka panjang. Hal itu menunjukkan bahwa setelah mengalami “dasawarsa emas” dan “dasawarsa intan” sekarang, Tiongkok dan ASEAN bergandengan tangan maju ke masa depan.

Kerja sama ekonomi dan perdagangan selalu dijadikan sebagai batu sendi yang kokoh bagi hubungan Tiongkok dan ASEAN, juga merupakan harapan dan keyakinan bersama kedua pihak. Sejak Tiongkok dan ASEAN menandatangani persetujuan kerangka kerja sama ekonomi pada tahun 2002 dan membangun zone perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN pada tahun 2010, hingga tahun 2017, nilai perdagangan Tiongkok dan ASEAN mencapai US$ 514 miliar, 6,6 kali lipat dari pada 15 tahun yang lalu.

Tiongkok menjadi mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN selama 9 tahun berturut-turut, sedangkan ASEAN menjadi mitra perdagangan besar nomor tiga bagi Tiongkok selama 7 tahun berturut-turut. Selama masa itu, perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok meningkat sekitar 18 persen, sedangkan pada masa yang sama, pertumbuhan tahunan perdagangan luar negeri ASEAN hanya mencapai 7 persen.

Dalam kontak ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, pihak Tiongkok selalu menegaskan prinsip saling menguntungkan dan menang bersama, membuka pasar Tiongkok kepada negara-negara ASEAN melalui berbagai jalur, sementara meningkatkan kepopuleran komoditas negara-negara ASEAN. Misalnya, Ekspo Tiongkok-ASEAN yang setiap tahun diselenggarakan di Kota Nanning, Daerah Otonom Etnik Zhuang, Guangxi Tiongkok telah membantu sejumlah komoditas ASEAN untuk memasuki pasar Tiongkok.

Selama 15 tahun pembentukan kemitraan strategis antara Tiongkok dan ASEAN, walau situasi internasional dan regional mengalami perubahan yang rumit, namun kedua pihak terus maju di bidang-bidang dialog politik, kerja sama ekonomi dan perdagangan, pertukaran masyarakat dan keamanan. Khususnya dalam masalah Laut Tiongkok Selatan, kedua pihak menentang kekuatan eksternal untuk mencampuri masalah Laut Tiongkok Selatan, dengan aktif mendorong dan menyelesaikan teks konsultasi tunggal “Patokan Aksi Laut Tiongkok Selatan” (COC), dengan harapan cepat menyelesaikan perundingan.

Dunia sekarang ini menghadapi situasi yang membelakangi globalisasi serta unilateralisme dan proteksionisme perdagangan, di bawah latar belakang tersebut, Tiongkok dan ASEAN dengan tegas mempertahankan multilateralisme dan perdagangan bebas, Tiongkok mendukung ASEAN untuk memainkan peranan dominan dalam kerja sama regional, sehingga ASEAN menjadi penerima manfaat yang paling besar dan pendukung yang paling tegas dalam perdagangan bebas multilateral dan pengintegrasian ekonomi regional.

Analis menunjukkan, sejalan dengan peluncuran “Prospek 2030 Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN”, Tiongkok dan ASEAN ke depan akan saling menyambung dalam inisiatif “sabuk dan jalan” serta “Prospek 2025 Komunitas ASEAN”, mengintensifkan keamanan politik, kerja sama ekonomi dan perdagangan serta pertukaran masyarakat, khususnya mencapai terobosan dalam kerja sama di bidang-bidang interkoneksi, inovasi, kota kecerdasan, E-Commerce dan ekonomi digital.

Keinginan Tiongkok dan ASEAN untuk maju bersama menuju tahun 2030 telah menunjukkan keyakinan ASEAN terhadap perkembangan dan keterbukaan Tiongkok, sementara pengakuan atas Tiongkok sebagai negara besar yang bertanggung jawab. Hingga tahun 2030, ASEAN berpengharapan menjadi komunitas ekonomi besar ke-4 di dunia.

Memelihara dan meningkatkan hubungan yang bersahabat antara Tiongkok dengan ASEAN, tidak saja menginjeksi daya penggerak berkelanjutan untuk perkembangan ekonomi dan sosial Tiongkok dan ASEAN, tetapi juga memungkinkan Tiongkok dan ASEAN untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam urusan internasional dan regional.

favorite 1 likes

question_answer 1 Updates

visibility 642 Views

Update
Mantap!
Jumat, 16 November 2018 20:08

Related News
Acara televisi “Ni Hao! Tiongkok” resmi ditayangkan di Indonesia
Podcast multibahasa “Stories of Xi Jinping” diluncurkan secara global
Forum kerja sama media “Mitra Afrika” 2023 digelar di Nairobi
×