Menjelang kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini, Presiden Tiongkok Xi Jinping hari ini (14/11) mengemukakan artikel dalam media utama Papua Nugini dengan membubuhkan namanya. Artikel itu berjudul Biarkanlah Berlayar Maju Hubungan Tiongkok dengan Negara-negara Kepulauan Pasifik.
Xi Jinping dalam artikelnya mengatakan, ia dengan tulus hati mengharapkan agar Papua Nugini terus mencapai prestasi besar di atas jalan pembangunan negara dan perkembangan ekonomi dan sosial, dan berharap agar Pertemuan Informal Pemimpin-pemimpin APEC yang diselenggarakan Papua Nugini kali ini mencapai sukses penuh.
Hubungan persahabatan Tiongkok-Papua Nugini bersejarah panjang. Selama beberapa tahun ini, hubungan kedua negara memasuki tahap baru perkembangan pesat. Papua Nugini merupakan mitra dagang terbesar Tiongkok di kawasan negara-negara kepulauan Pasifik dan Tiongkok merupakan tempat sumber investasi dan pemborong proyek terbesar bagi Papua Nugini.
Jalan Kemerdekaan dan Pusat Konvesi Intenasional yang dibangun dengan bantuan Tiongkok memainkan peranan penting bagi diselenggarakannya Pertemuan Informal APEC kali ini. Tim medis Tiongkok terus menyediakan layanan medis kemanusiaan kepada warga Papua Nugini selama 16 tahun ini. PLTA, rumah sakit dan sekolah yang dibangun dengan kredit preferensial dari pemerintah Tiongkok menjadi bangunan simbolis di berbagai tempat Papua Nugini. Perusahaan Tiongkok aktif menanggapi Strategi Pembangunan 2030 yang dikemukakan pemerintah Papua Nugini dan ikut serta dalam pembangunan jalan raya, jembatan, bandara dan dermaga di seluruh negeri Papua Nugini.
Presiden Xi menyatakan, ia menantikan kunjungannya ke Papua Nugini dan berupaya bersama dengan pihak Papua Nugini menambah saling percaya, memperluas kerja sama pragmatis, meningkatkan pertukaran antar masyarakat demi mendorong hubungan Tiongkok-Papua Nugini ke jenjang yang baru.
Perkembangan pesat hubungan Tiongkok-Papua Nugini merupakan miniature perkembangan hubungan keseluruhan antara Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik. Empat tahun yang lalu, Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan kolektif dengan para pemimpin 8 negara kepulauan Pasifik di Fiji. Berbagai pihak sepakat membentuk hubungan kemitraan strategis yang saling menghormati dan berkembang bersama sehingga hubungan antara Tiongkok dan berbagai negara kepualauan memasuki tahap sejarah yang baru dan menunjukkan kedinamisan yang baru. Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik mempertahankan prinsip-prinsip sebagai berikut ini dalam mendorong pekrembangan hubungan bilateral, yaitu mempertahankan saling mengormati, mempertahankan diperdalamnya kerja sama, dan mempertahankan konektivitas keinginan rakyat.
Kenyataan telah membuktikan, Samudera Pasifik yang luas menjadi pertalian dalam perkembangan hubungan antara Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik. Dengan meneropong seluruh dunia, revolusi iptek dan transformasi industri putaran baru berkembang secara mendalam, bagaimana menguasai peluang, mengatasi kesulitan dan mempercepat pembangunan merupakan misi sejarah bersama bagi Tiongkok dan negara-negara kepulauan, juga keinginan bersama rakyat kedua pihak. Selama kunjungannya di Papua Nugini, Presiden Xi akan mengundang lagi para pemimpin 8 negara kepulauan Pasifik yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok berkumpul di Papua Nugini dan membahas rancangan pembangunan agar hubungan antara Tiongkok dan negara-negara kepualauan berlayar kembali.
Pertama, saling percaya strategis naik ke jenjang yang baru. Kedua, menambah tenaga baru kepada pembangunan bersama. Ketiga, menulis halaman baru persahabatan rakyat.
Presiden Xi Jinping menyatakan pula, selama kunjungannya kali ini, ia akan menghadiri Pertemuan Informal ke-26 APEC. Ia berharap bersama dengan berbagai anggota mengadakan pertukaran mendalam mengenai berbagai topik penting antara lain integrase ekonomi regional, ekonomi digital, konektivitas, pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, dan memberikan sumbangan baru bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasannya.
