Sabtu, 13 Oktober 2018 22:17

Menentang proteksionisme perdagangan, SCO berivisi bangun zona perdagangan bebas

Press Release

Sidang ke-17 Dewan Pengurus Kepala Pemerintah (Perdana Menteri) Anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) selama dua hari ditutup di Dushanbe, Tajikistan pada hari Jumat kemarin (12/10). Komunike Bersama selepas pertemuan menekankan perlunya terus memperkokoh sistem perdagangan multilateral, menentang unilateralisme dan proteksionisme perdagangan dalam bentuk apa pun. Ini adalah suara yang tegas dan bulat yang kembali disampaikan SCO mengenai pemeliharaan multilateralisme dan perdagangan bebas.
Pada Juni lalu, SCO dalam KTT di Qingdao merilis Pernyataan Bersama Kepala Negara mengenai Fasilitasi Perdagangan, mengimbau masyarakat internasional berupaya bersama untuk memelihara sistem perdagangan multilateral yang berlandaskan pada peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Pernyataan menegaskan kembali bahwa berbagai pihak bersedia terus melakukan kerja sama demi mewujudkan fasilitasi perdagangan antara satu sama lain. Hanya berselang empat bulan, berbagai negara anggota SCO sekali lagi mengeluarkan suara kolektif mengenai masalah tersebut untuk menyatakan pendirian bersama berbagai negara anggota SCO.

Selama berlangsungnya sidang ke-17 di Dushanbe, para pemimpin pemerintah, termasuk Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengkritik proteksionisme perdagangan, sanksi sepihak, bahkan ekstorsi politik yang dilakukan sejumlah negara. ini menunjukkan bahwa SCO engah memainkan peranan yang semakin penting dalam menentang proteksionisme perdagangan dan menjaga multilateralisme.

Yang patut diperhatikan ialah, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengusulkan agar SCO melakukan studi kelayakan atau keterlaksanaan tentang pemberlakuan zona perdagangan bebas, dan secara berangsur-angsur membentuk mekanisme kerja sama ekonomi regional yang lebih erat. Atas usulan tersebut, Komunike Bersama telah memberikan tanggapan positif dan menyatakan bahwa berbagai pihak menganjurkan peningkatan fasilitasi perdagangan dan investasi, agar dapat setapak demi setapak mewujudkan distribusi bebas komoditi, modal, layanan dan teknologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, antar berbagai negara anggota SCO pada hakikatnya telah terbentuk beberapa mekanisme kerja sama ekonomi dan perdagangan, baik dalam bentuk bilateral maupun multilateral, yang menjadi dasar bagi penelitian pada masa mendatang. Seperti apa yang dikatakan Presiden Khazakstan Nazarbayev dalam KTT SCO tahun 2017, bahwa sinergi antara Uni Ekonomi Erasia serta Sabuk Ekonomi Jalan Sutra telah membuka prospek baru bagi kerja sama ekonomi di kawasan ini, dan telah menyediakan kemungkinan bagi pemberlakuan zona perdagangan bebas SCO.

Sebagai organisasi regional dengan populasi terbanyak dan luas wilayah terbesar di dunia, SCO dengan tegas menentang proteksionisme perdagangan dan menempuh jalan menang bersama yakni multilateralisme serta perdagangan bebas, ini mempunyai arti realistis bagi peningkatan globalisasi, dan juga akan memberikan energi positif bagi perkembangan ekonomi dunia.

favorite 0 likes

question_answer 0 Updates

visibility 175 Views

Update
No Update Available
Related News
Diskual adakan Rekonsiliasi Internal Penyelesaian Migrasi Data semester I TA 2022 di lingkungan TNI AL UO TNI AL di Lantamal VI
Wakil Komandan Lantamal VI lepas Calon Taruna AAL TA. 2022
Meriahkan HUT Ke-72 tahun 2022, Lantamal VI adakan senam aerobik dan fun games
×